Tabe teman se profesi, pemilik/pemimpin media, tolong dibantu pemberitaan.......
Ketum Perjosi : SPMB Sulsel 2025 Terancam Batal Di Meja Hijau, Juknis Keliru dan TPA Tidak Terstandar
MAKASSAR, ............... – Kisruh SPMB SMA/SMK Sulsel 2025 memuncak. Ketua Umum Perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi), Salim Djati Mamma, mendesak Gubernur Sulsel membatalkan dan merevisi Juknis SPMB Sulsel 2025 akibat temuan kekeliruan fatal pada tata naskah dan tidak sesuai dengan Permendikdasmen No. 3/2025 sehingga dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan yang mengarah pelanggaran hukum yang bisa digugat oleh masyarakat.
“Tata naskah penetapan, penandatanganan, dan pelaksanaan TPA tidak sesuai standar sebagaimana amanat Permendikdasmen No. 3/2025,” tegas Bung Salim, Senin (26/5/2025).
Ia juga menyoroti keabsahan laman https://bersamabelajar.co.id yang digunakan sebagai platform TPA. “Logo Kemendikdasmen digunakan tanpa otorisasi. Ini menurunkan kepercayaan masyarakat dan menimbulkan persepsi manipulasi data,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengungkap adanya kesalahan penetapan SK, tidak sinkronnya Juknis dengan Permendikdasmen, serta penggunaan surat edaran yang malah mengubah substansi. “Hal ini menimbulkan kerugian hukum dan sosial bagi siswa dan orang tua,” tambahnya.
Tes Potensi Akademik (TPA) Jadi Penentu Kelulusan, Tapi Tak Standar
Mantan Dirut UPEKS ini menegaskan bahwa tes standar harus memiliki tujuan pengukuran yang jelas, kisi-kisi konsisten, validitas-reliabilitas terukur, pelaksanaan seragam, skoring objektif, verifikasi independen, serta jaminan keamanan data. “Tanpa syarat-syarat tersebut, tes berisiko tidak sah secara akademik dan administratif,” tegasnya.
Namun, temuan di lapangan menunjukkan TPA dalam SPMB 2025 dijadikan komponen utama pemeringkatan, padahal pelaksanaannya kacau: error server di hari pertama, model soal tak disosialisasikan, dan lembaga pelaksana TPA tak jelas.
“Ini melanggar prinsip keadilan seleksi dan mencederai hak pendidikan peserta didik,” tutup Bung Salim.
*Konfirmasi Panitia SPMB dan Disdik Sulsel*
Kabid SMA Disdik Sulsel, Muhammad Nur Kusuma, meminta maaf. “Petugas IT kami masih muda dan belum berpengalaman,” ungkapnya. Sementara Kadisdik Sulsel, Iqbal Najamuddin, menjawab via WhatsApp singkat: “Staf salah ambil berkas, silakan konfirmasi ke Kabid SMA,” tulisnya. (tim)
Posting Komentar