Simalungun -
Dugaan praktik perjudian jenis togel kembali merebak di Dapil V Kabupaten Simalungun. Setelah pemain lama berinisial BSM alias Simarmata dikabarkan “tutup buku”, kini muncul sosok baru yang disebut-sebut mengendalikan jaringan serupa, berinisial Aseng Kayu.
Fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Jika yang lama tumbang, mengapa yang baru bisa muncul dengan leluasa? Publik menilai penegakan hukum di wilayah ini masih tajam ke bawah, tumpul ke atas.
“Yang kecil ditangkap, yang besar dibiarkan. Kalau begini terus, hukum hanya jadi alat tebang pilih,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.
Warga mendesak Kapolres Simalungun untuk tidak menutup mata terhadap praktik perjudian yang seolah mendapat “angin segar” di lapangan. Mereka menilai, jika aparat benar-benar serius menegakkan hukum, tidak mungkin ada pemain baru yang bisa tumbuh menggantikan jaringan lama.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menginstruksikan tegas seluruh jajaran kepolisian di daerah agar menindak segala bentuk praktik perjudian tanpa pandang bulu, termasuk oknum aparat yang diduga bermain di belakang layar.
“Tidak ada ruang bagi perjudian dan pelindungnya. Siapa pun yang bermain, tangkap!” tegas Kapolri dalam arahannya.
Namun di lapangan, suara masyarakat justru berbeda: masih banyak lokasi yang diduga menjadi titik permainan togel yang dibiarkan hidup.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum akan terus tergerus.
Warga berharap Kapolres Simalungun segera turun langsung ke Dapil V, menindak tuntas jaringan baru yang disebut dikelola Aseng Kayu, serta memastikan hukum tidak lagi tajam ke bawah namun tumpul ke atas.
Laporan : team






Posting Komentar