Gotong Royong Komunitas dan Warga: Urban Farming Dorong Ketahanan Pangan di Kelurahan Raya

 


Maros, 3 Mei 2025 – Pemerintah Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros bersama toala.id. bersama  melaksanakan aksi gotong royong bersama masyarakat dan komunitas di Kebun Komunitas Maros Point. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan ketahanan pangan berbasis masyarakat sekaligus dukungan terhadap Kelurahan Raya yang mewakili Kecamatan Turikale dalam lomba PKK tingkat kabupaten.

Mengusung konsep urban farming, kegiatan ini mendorong pemanfaatan lahan sempit serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk alami. Sedikitnya 50 orang terlibat, termasuk ketua RT/RW se-Kelurahan Raya, komunitas Maros Point, komunitas Bakol, kelompok ibu-ibu, dan warga sekitar. Kegiatan ini telah berlangsung rutin setiap minggu sejak minggu ketiga April 2025.


Lurah Kelurahan Raya, Nur Alam, S.Sos., mengungkapkan bahwa urban farming adalah langkah nyata untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. “Kami ingin kegiatan ini jadi contoh bagi warga, bahwa dari lahan sempit pun bisa tumbuh kemandirian pangan,” ujarnya.


Menariknya, lokasi yang kini menjadi Maros Point dulunya dikenal sebagai kawasan yang menyeramkan dan terbengkalai. “Dulu kesannya seperti hutan yang menakutkan, sekarang jadi tempat yang sangat bagus dan produktif,” ungkap Ibu Salma, kader PKK yang kini aktif belajar pertanian alami bersama komunitas.


Senada dengan itu, Ibu Intan, warga Pacelle dan kader PKK, berharap kegiatan ini terus berjalan tidak hanya karena ada perlombaan. “Semoga ini jadi ruang belajar bersama yang memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya kemandirian pangan,” katanya.


Koordinator Maros Point, Ilham Pacet, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami senang ruang komunitas bisa menjadi wadah kerja sama konkret dengan pemerintah, dan semoga ini menginspirasi desa atau kelurahan lain,” ucapnya.


Direktur Bumi Toala (toala.id), Fardi Ali, menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini sangat penting untuk keberlanjutan. “Urban farming bukan sekadar solusi pangan, tetapi juga ruang edukasi sosial yang membangun solidaritas,” jelasnya.


Maros Point selama setahun terakhir telah aktif dalam kegiatan pertanian alami, seperti pembuatan media tanam, asap cair, dan mikroba lokal, yang menjadi fondasi kuat bagi pengembangan urban farming komunitas.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama