SIMPUL PERGERAKAN MAHASISWA DAN PEMUDA (SPMP) Rabu, 29/10/2025 melakukan Aksi Unjuk Rasa Di Pertigaan Jl. A.P Pettarani-Aluddin Sebagai Memperingati Hari Sumpah Pemuda.



JURNALINTI 27 com

Aksi Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk penolakan Terhadap Pemberian Gelar pahlawan terhadap mantan presiden Soeharto, dan Meminta Mengusut Tuntas Pelaku Penculikan dan Pelanggaran HAM 1998.


Oshi Ekayama Selaku Ketua Umum SIMPUL PERGERAKAN MAHASISWA DAN PEMUDA (SPMP) Menuturkan Bahwa Aksi Unjuk Rasa tersebut sebagai Alarm Pengingat Publik Untuk tidak melupakan Cita-Cita Reformasi.


Oshi Ekayama Menegaskan bahwa kami dari Mahasiswa dan Pemuda yang tergabung dalam Lembaga SPMP Menolak keras Wacana Pemerintah memberika Gelar pahlawan kepada Soeharto dan Penculikan Aktivis dan penghilangan Aktivis pada Tahun 1997-1998:

Herman Hendrawan 

Bima Petrus Anugrah

Suyat

Wiji Thukul 

Dan pembunuhan terhadap Leonardus Gilang

Deddy Hamdun

dan beberapa yang lainnya



Pemerintahan Soeharto justru menimbulkan berbagai kerusakan dan menjauhkan masyarakat dari keadilan sosial karena sangay jelas Kepimimpinan Rezim Soeharto sangat Diktator.


Usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional mencederai amanat reformasi yang memandatkan penuntasan kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi selama 32 tahun Soeharto memimpin dengan tangan besi. Keluarga korban pelanggaran HAM berat masa lalu hingga hari ini masih mendambakan keadilan yang tak kunjung datang. Oleh karena itu, usulan tersebut harus ditolak jika negara masih memiliki komitmen terhadap penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama